- Back to Home »
- Pipa Vs. Ember
Posted by : Uchiha Tobi
4 Jan 2013
Pipa Vs. Ember
Ciri-ciri tokoh :
Pipo : laki-laki, berbadan kurus, tingkat
kecerdasan tinggi
Embro : laki-laki, berbadan besar, tingkat kecerdasan
rendah
Di suatu
desa,tinggal lah 2 orang remaja yang bersahabat bernama Pipo dan Embro. Pipo
dan Embro memiliki keinginan menjadi orang paling kaya didesanya, tetapi mereka
tidak memiliki pekerjaan dan akhirnya mereka pun mencari kerja. Pada saat
mereka mencari kerja, tiba-tiba datang sang Kepala Desa yang ingin memberi
mereka pekerjaan yaitu mengangkat air dari mata air di bukit seberang, lalu
mengantarkannya ke penampungan air di desa mereka dan setiap air yang mereka
taruh kepenampungan, mereka mendapatkan 1 keping uang. Mereka pun menyutujui
pekerjaan tersebut.
Di minggu
pertama mereka bekerja, mereka sangat bersemangat. Di minggu kedua dan ketiga
pun masih bersemangat. Tetapi, Pipo beranggapan, jika dia terus bekerja seperti
ini,hanya akan menghidupi kehidupannya sehari-hari saja dan impian untuk
menjadi orang kaya pun akan musnah. Sedangkan Embro, memiliki sebuah cara yaitu
dengan cara memperbesar ember yang digunakan untuk mengambil air dengan tujuan
agar mendapatkan uang lebih banyak.
Lalu, Pipo
memiliki sebuah ide cemerlang yaitu dengan membuat saluran air menggunakan
bambu-bambu yang dirakit menjadi seperti
pipa-pipa yang digunakan untuk mengaliri air dari mata air ke tempat
penampungan. Pipo pun mengajak Embro untuk berkerja sama tetapi, Embro
menolaknya.
Hari demi hari
pun dilewati Pipo untuk membuat saluran tersebut sendirian. Pipo melakukannya hanya
dihari minggu dan hari-hari senggang sedangkan sisanya digunakan untuk
melakukan pekerjaan mengantar air tersebut.
Sedangkan
Embro, dia menjadi lebih semangat dengan memperbesar embernya tersebut. Dan
keuntungan dari memperbesar embernya tersebut digunakannya untuk berfoya-foya
,membeli gubuk dan sapi.
Hari demi hari
pun dilewati Pipo dengan cemooh-cemooh dari tetangganya yang menyebut dia sebagai Manusia Saluran
Pipa. Namun, cemooh-cemooh tersebut malah dijadikan Pipo sebagai semangat
sehingga dia tidak terlalu mendengarkan cemooh dari tetangganya tersebut.
Embro yang
memiliki ide memperbesar ember bawaannya tersebut malah membuatnya kesusahan di
akibatkan berat ember bawaan yang
terlalu berat dan usianya yang semakin bertambah. Dikarenakan banyaknya
akibat tersebut, akhirnya dia pun mempersedikit air yang dibawanya.
Sedangkan
Pipo, dia masih saja mengerjakan saluran pipa tersebut. Tidak terasa, sudah 2
tahun lamanya dan akhirnya saluran tersebut berhasil dan dia tidak perlu lagi
bekerja mengangkat ember-ember tersebut dan dia pun hanya menunggu saja dirumah
sambil menunggu uang yang dia dapatkan.
Setiap pagi,
sore, bahkan malam pun di hanya menunggu dirumah sambil mellihat hasil yang dia
dapatkan.
Dari cerpen
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jika anda hanya bekerja dengan
pekerjaan yang tetap saja, maka tiada hasil yang berlebih yang anda dapatkan
dan anda harus memiliki sebuah sistem baru agar anda tidak terbebani oleh
kerjaan, usia, kesehatan anda dan lain-lain.